Sabtu, 04 Desember 2010

OH PONDOKKU


  1. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al Mizan Muhammadiyah Lamongan
  • Keadaan Geografis Pondok Pesantren Al – Mizan

Pondok pesantren Al-Mizan terletak disebelah timur kota Lamongan ± berjarak dua kilometer dari pusat kota. Tepatnya berada didesa Banjarmendalan kec. Lamongan dan berbatasan dengan kecamatan Deket kabupaten Lamongan. Dan Pondok Pesantren Al-Mizan berada dilingkungan masyarakat yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan sebagian lainnya berprofesi sebagai petani.

  • Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al – Mizan


Pondok Pesantren Al – Mizan asal mulanya adalah Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Lamongan. Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Lamongan, didirikan pada tanggal 17 Agustus 1985, tepatnya di Desa Banjar Mendalan Kecamatan / Kabupaten Lamongan atau lebih dikenal dengan alamat Jl. Sudirman No.1 (utara monumen Kadet Soewoko) Lamongan Jawa Timur.
Panti Asuhan Muhammadiyah ini pada awalnya dirintis dan didirikan oleh Drs. HM. Syukron (alm) yang kemudian didukung oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Cabang Lamongan serta para tokoh / sesepuh Muhammadiyah Lamongan. Beliau [Drs. HM. Syukron] adalah seorang mantan aktifis HMI (Komisaris UII Surakarta) dimasa ketua umumnya bapak H. Miftah Farid (sekarang ketua MUI Bandung-Jabar) dan Drs. HM. Syukron sebagai sekretarisnya pada tahun 1966 - 1970-an. Setelah tamat dari kuliahnya dan kembali ke Lamongan, Beliau memulai karir perjuangannya menjadi kepala PGAA Lamongan (1976-1979) yang sekarang Aliyah Pembangunan, Dosen/Dekan UNSURI Lamongan (1979-1982), Pengurus Pembina Balai Kesehatan Islam Muhammadiyah (1982-1984), dan tahun 1983 menerima amanat dari Bpk RH. Moeljadi untuk membangun masjid At Taqwa (Dapur-Sidokumpul), sekaligus menjadi ketua Takmirnya hingga tahun 2005 dan meninggal dunia pada tanggal 24 Maret 2005 dengan meninggalkan seorang istri dan 6 orang anak.
Dimasjid At-Taqwa itulah beliau mulai menelorkan ide-idenya yang cemerlang yaitu menginginkan adanya pengkaderan dengan sistem pondok pesantren dikalangan persyarikatan Muhammadiyah khususnya di Lamongan Kota, karena pada saat itu (sekitar tahun ‘80an) di kota Lamongan untuk mencari seorang menjadi Ketua Cabang Muhammadiyah sangat sulit sekali. Dan di masjid At-Taqwa inilah beliau (HM. Syukron) mendirikan Madrasah Aliyah Muhammadiyah (1985) dam MTs. Muhammadiyah (1986) yang diharapkan kelak menjadi tempat pengkaderan bagi anak-anak khususnya dari kalangan Muhammadiyah dan umumnya umat Islam, baik sebagai kader Ulama’, kader Pemimpin ataupun Kader Muballigh. Murid-murid tersebut merupakan cikal bakal dari anak asuh Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Lamongan, dimana murid-murid tersebut berasal dari keluarga kurang mampu yang sebagian besar dititipkan di para Aghniya’ yang lazim disebut Asuhan Keluarga. Walaupun Beliau dari keluarga Nahdhiyin, namun setelah berguru di UII Surakarta dan HMI, rupanya pola pikir dan langkah perjuangannya telah mengalami perubahan yang rasional dan modern. Apalagi setelah diambil Menantu oleh ketua PCM di Klaten-Solo (Bpk H. Mudzakir tahun 1970), yang membawa dampak dan inspirasi tersendiri untuk berfikir dan berjuang di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah.

Murid-murid yang ada di MA dan MTs. Tersebut selain sekolah juga dibina di Asrama Pelajar Al-Khoiriyah mengenai pendalaman ilmu-ilmu agama sehingga lebih cepat proses kaderisasi, namun usaha pembinaan tersebut seringkali mengalami kendala-kendala yang sangat berarti misalnya sering tidak tepatnya waktu atau tidak hadir dari anak-anak asuhan keluarga tersebut, disaat pelaksanaan pembinaan di asrama. Kebanyakan mereka mempunyai alasan dengan banyaknya tugas rumah yang harus diselesaikan. Hal inilah yang menggugah semangat Drs. HM. Syukron untuk berfikir “Jika anak-anak asuhan keluarga ini ditempatkan dalam asrama, dalam arti makan, tidur dan sekolah serta pembinaan agama juga dilaksanakan di asrama, maka alangkah lebih efektifnya proses kaderisasi ini terjadi”. Pikiran dan angan-angan ini selalu menghantui setiap hari bagaimana punya lahan dan nanti akan dibangun sebuah asrama, dan Alhamdulillah dengan bimbingan dan izin Allah SWT ada seorang Aghniya’ H. Ishom Al Churri, BBA. menyerahkan tanah wakafnya 10 x 30 M. kepada Muhammadiyah lewat Drs. Kin supaya dibangun Musholla. Dari modal tanah tersebut lalu dilakukan penyerahan tanah wakaf secara resmi kepada Cabang Muhammadiyah Lamongan pada tangggal 15 Juli 1985 dan diterima oleh ketua Cabang Muhammadiyah Bpk. KH. Khozin Jalik yang disaksikan oleh bapak Bakri selaku kepala kelurahan Banjar Mendalan. Tanpa basa-basi beliau Bpk. Drs. HM. Syukron mengusulkan supaya tanah tersebut tidak hanya dibangun musholla tetapi sekaligus asrama Panti Asuhan. Selanjutnya langsung dimulai pembangunan atau peletakan batu pertama tanggal 17 Agustus 1985. Dengan semangat yang membara, sehari-hari beliau berfikir keras pagi, sore dan malam, Alhamdulillah pembangunan tahap awal dalam tempo 6 bulan dapat diselesaikan (yang sekarang telah tampak bangunan kokoh lantai I asrama dan lantai II masjid Al-Mizan).
Bagaikan gayung bersambut setelah pembangunan tahap awal selesai disusul Bpk. H. Usman Dimyati (pemilik Hotel Mahkota) menyerahkan tanah wakf 20 x 30 M. ke Bpk. Drs. HM. Syukron yang akhirnya oleh beliau dibangunlah gedung MTs./MA Muhammadiyah Lamongan. Dengan demikian Mts./MA yang semula ada di Masjid At-Taqwa (Dapur-Sidokumpul) di pindahkan dalam satu komplek di Panti Asuhan. Berikutnya Bpk. H. Syamsuri juga memberikan tanah wakaf 10 X 30 M2. Bpk. H. Jhoni (lahan untuk kebun Jati) serta Bpk. H. Sanusi (alm), Bpk. H. A. Afandy (alm), Bpk. H. Farkhan, Ibu Hj. Siti Musyarofah, Ibu Hj. Roudhotul Jannah yang memberikan bantuan material dan pemikiran yang cukup besar disampikan terimakasih, semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Amiin….!.

  • Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al – Mizan

Struktur Organisasi Kepengurusan
Pengurus Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Lamongan, ditunjuk oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lamongan dengan masa bakti 3 (tiga) tahun sekali. Dan hingga kini telah berganti 8 kepemimpinan antara lain :

  • Periode pertama tahun 1985-1987
Ketua; Drs. HM. Syukron, bendahara; H. Fadelan Taslim, Sekretaris; Sukadi, BA
  • Periode kedua tahun 1988-1990
Ketua; Drs. HM. Syukron, bendahara; H. As’ad Hasan, Sekretaris; Sukadi, BA.
  • Periode ketiga tahun 1991-1993
Ketua; Drs. HM. Syukron, bendahara; Yasak Hasan, Sekretaris; Sukadi, BA.
  • Periode keempat tahun 1994-1996
Ketua; Drs. HM. Syukron, bendahara; Yasak Hasan, Sekretaris; Sukadi, BA.
  • Periode kelima tahun 1997-1999
Ketua; H. Moeljono Taufiq, bendahara; H. Kasiran, Sekretaris; Sukadi, BA.
  • Periode keenam tahun 2000-2002
Ketua; HD. Sumber Anto, bendahara; H. Kasiran , Sekretaris; Drs. Abd. Hayat
  • Periode ketujuh tahun 2003-2005
Ketua; KH. Abd. Fatah , bendahara; H. Sukrim Sholeh , Sekretaris; Drs. Nur Roqib
  • Periode kedelapan tahun 2006-2008
Ketua; KH. Abd. Fatah , bendahara; Drs. Luqman Hakim , Sekretaris; Drs. Nur Roqib
Pengasuh / Pembina / staf sebagai teknis di lapangan, ditunjuk oleh pengurus untuk melaksanakan program-program yang telah disusun oleh Pengurus, yang selama 24 jam berada di Asrama Panti Asuhan sekaligus sebagai pengganti orang tua. Saat ini tenaga pengasuh atau Pembina yang dimiliki oleh Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Lamongan berjumlah 25 orang Pembina, 15 karyawan dan ditambah 3 orang juru masak
Dan rata-rata mereka adalah 99% dari alumni Panti Asuhan Muhammadiyah Cabang Lamongan, yang Karena dia berprestasi di saat mereka masih duduk di MTs.M yang akhirnya di kader / dikirim oleh pengurus ke berbagai Pondok Pesantren / perguruan tinggi ternama antara lain; ke Pondok Gontor Ponorogo sebanyak 2 orang, Pondok Gontor Putri Mantingan 2 orang, ke Pondok Al Mukmin Ngruki Solo 3 orang, ke Ma’had Ali Manarul Islam Bangil 2 orang, PUTM Jogja 1 orang, ke Universitas Muhammadiyah Surakarta 1 orang, ke Universitas Muhammadiyah Jogyakarta 1 orang, UIN Jogyakarta 1 orang, PGTKI Bina Insan Mulya 1 orang, ke Al Azhar Mesir 1 orang dan sebagainya. Dan dari mereka semua sudah 98 % lulus atau telah selesai menempuh pendidikan sampai S-1, dan saat ini telah mengabdikan diri di Pesantren Al Mizan Lamongan.
Sebelumnya anak-anak tersebut / yang di kader ke berbagai tempat selesai masa pendidikannya, PA Muhammadiyah Cabang Lamongan, memang sering kali kesulitan dalam pengasuhan dan pembinaan anak asuh. Kesulitan yang paling menonjol adalah mencari pengasuh yang bisa menetap selama 24 jam di pesantren. Dari bapak-bapak pengasuh atau Pembina yang ada pada saat itu sering kali pindah tugas atau dinas diluar Kabupaten Lamongan. Sehingga harus mencarikan penggantinya dan seterusnya
Namun setelah setelah anak-anak tersebut selesai dalam masa pendidikannya ke luar pesantren maka kesulitan itu tidak ada lagi. Sehingga pada saat itu pernah berganti-ganti pengasuh antara lain:
  1. Pengasuh yang pertama Bpk. Mulyono Hidayat dan Istri (seorang Pegawai Negeri Kepala KUA di Lamongan)
  2. Pengasuh yang kedua Bpk. KH. Khozin Jalik dan Istri (mantan Kepala KUA di Lamongan)
  3. Pengasuh yang ketiga Drs. Syuhadak (sekarang KUA di Probolinggo)
  4. Pengasuh yang keempat Bpk. Drs. M. Thohir dan Istri (seorang guru SMAN di Lamongan dan sekarang pindah di SMAN Kertosono)
  5. Pengasuh yang kelima Bpk. Drs. Pamuji Santosa dan Istri (seorang guru SMA di Lamongan)
  6. Pengasuh keenam Ibu Dra. Ummu Marhamah dan Ibu Dra. Sati Surya Ningsih (guru SMPN di Lamongan)
  7. Pengasuh ketujuh KH. Habib Syafi’i, Lc. (Da’i DDI-Jatim)
  8. Pengasuh ke delapan sampai sekarang Dewan Asatdizah (Mereka adalah kader-kader Panti yang dulu di kader dibeberapa Pondok Pesantren terkemuka di Indonesia, seperti Pondok Pesantren Islam Al Mukmin Ngruki Surakarta, Pondok Pesantren Darus Salam Gontor Ponorogo, Pondok Pesantren Manarul Islam Bangil Pasuruan, PUTM (Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah) Yogyakarta, Kulliyatul Mu’allimat Yogyakarta, dan lain-lain.

Tidak ada komentar: